Minggu, 29 Juni 2008

MULTI KHASIAT BAWANG PUTIH


Bawang putih yang mempunyai nama latin Allium Sativum adalah salah satu jenis bumbu dapur yang sudah sangat terkenal. Dengan bawang putih, masakan anda akan lebih beraroma. Selain bermanfaat sebagai bumbu dapur, bawang putih juga dapat digunakan untuk pencegahan maupun pengobatan beberapa penyakit.

Kandungan dan manfaat bawang putih
Bawang putih mengandung senyawa yang disebut aliin, senyawa inilah yang menyebabkan bawang putih terasa getir, ketika bawang putih dihancurkan (dicacah/dihaluskan), aliin akan terurai (dengan bantuan enzim alinase) menjadi alisin (suatu dialil sulfide), amonia, dan asam piruvat. Bawang putih yang dihancurkan tersebut akan menimbulkan bau karena terjadi dekomposisi dialil disulfide menjadi sulfur.
Alisin memiliki manfaat sebagai berikut:

1)Antibakteri dan antijamur
Allisin dikenal mempunyai daya antibiotik. Alisin juga berfungsi sebagai anti jamur.
Kemampuan bawang putih sebagai antibakteri akan menurun, jika kadar alisin menurun drastis. Alisin hanya efektif dalam waktu singkat dan akan segera menguap dan hilang. Alisin hanya ada pada bawang putih yang masih mentah.

2)Mampu mencegah timbulnya sel-sel tumor, dan dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Hasil penelitian Dr. Robert dan Dr. Paresh Dandona dari Universitas New York dan Prof.Dr. Fillmore Freeman dari Universitas California menyatakan bahwa minyak astiri bawang putih memiliki efek pencegahan timbulnya kanker dan tumor pada manusia.

3) Allisin juga berperan dalam mengatur sirkulasi darah, sehingga bawang putih dapat digunakan untuk pengobatan darah tinggi

4) Menurunkan kadar kolesterol
Konsentrasi LDL (lemak jahat) yang tinggi di dalam darah sangat berpotensi menyebabkan penyumbatan dalam pembuluh darah. Berdasarkan hasil riset Michelle H. Loy and Dr. Richard S. Rivlin dari Memorial Sloan-Kettering Cancer Center and Weill Medical College, New York, menyatakan bahwa ekstrak bawang putih dapat menurunkan kadar kolesterol LDL karena ekstrak bawang putih mempunyai khasiat sebagai antioksidan.

5) Memperlambat proses penuaan
Ekstrak bawang putih yang berkhasiat sebagai antioksidan, juga dapat digunakan untuk memperlambat terjadinya proses penuaan

Senyawa lain yang terkadung dalam bawang putih adalah Germanium, bersama dialil sulfide dapat berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh

Bentuk sediaan
Bawang putih dapat disediakan dalam bentuk:
1. Sebagai bawang putih utuh
2. Serbuk, dapat dimasukkan ke dalam kapsul
3. Ekstrak

Efek samping
Jangan mengkonsumsi bawang putih mentah terlalu banyak, karena dapat berefek menurunnya sel darah merah
Untuk menghindari efek samping bawang putih, maka dapat diatasi dengan cara mengkonsumsinya dalam jumlah sedikit-sedikit tetapi sering.

Kontraindikasi
Pada penobatan jamur kulit, orang yang sensitive harus berhati-hati karena Alisin dapat menyebabkan kulit terbakar.

Referensi
Dari berbagai sumber

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 27 Juni 2008

CARA MEMBEDAKAN MADU ASLI DENGAN PALSU

Madu adalah bahan yang rasanya manis, dihasilkan oleh lebah madu (apis mallifera) dan berasal dari sari bunga atau dari cairan yang berasal dari bagian tanaman hidup yang dikumpulkan, diubah dan diikat oleh senyawa tertentu oleh lebah dan disimpan dalam sarangnya.

Kandungan madu:

  • Gula invert (glukosa dan fruktosa)
    Lebah dapat mengubah sukrosa menjadi gula invert (glukosa dan fruktosa) dengan bantuan enzim invertase
  • Air
  • Karbohidrat
  • Minyak atsiri
  • Pigmen, jaringan tumbuhan
  • Tepung sari (ciri dari tumbuhan dan jenis bunga yang dihisap)

    Syarat mutu
    Syarat mutu madu adalah:
    1. Rupa, bau dan rasa : Normal
    2. Kadar dekstrin : maks 0.5%
    3. Kadar air : maks 25%
    4. Abu : maks 0.25%
    5. Keasaman : maks 40 meq asam/kg
    6. Padatan yang tak larut air : maks 0.5%
    7. Enzim diastase : positif
    8. Aktivitas enzim diastase : min 8 (skala Gothe)
    9. Hydroksi Methil Furfural (HMF) : tidak ternyata
    10.Gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) : min 60%
    11.Sukrosa : maks 8%
    12.Logam berbahaya : negatif

    Ciri madu palsu
    Berikut ini adalah ciri madu palsu:
  • Madu dikerumuni semut, karena madu tersebut mengandung sukrosa, sedangkan madu asli sukrosanya sudah dipecah menjadi glukosa dan fruktosa
  • Jika disimpan diatas kertas koran, makin cepat mengembang. Ini menunjukkan kadar airnya tinggi
  • Lakukan pengocokan, diamkan, jika menghasilkan banyak busa, menunjukkan mutu yang rendah
  • Celupkan batang korek api ke dalam madu, jika korek api dapat menyala dalam tenggang waktu yang cepat, tetapi tidak dapat menyala jika tenggang waktunya lama (± 1 jam)

    Referensi: dari berbagai sumber

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 21 Juni 2008

HATI-HATI MENGGUNAKAN OBAT TRADISIONAL

Kasus jamu mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) terus terjadi. BPOM telah mengeluarkan surat edaran (public warning) No.KH.00.01.43.2773 tanggal 2 Juni 2008 tentang Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat. Terdapat 54 macam produk jamu yang dicampur BKO keras. Dengan adanya public warning tersebut, maka sudah selayaknya masyarakat untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi jamu.

Definisi Obat Tradisional
Menurut UU Kesehatan RI No.23/1992, pasal 1 butir 10, obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan-bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman

Klaim khasiat
Kita sering membaca atau mendengarkan promosi penjual jamu yang menyatakan bahwa produknya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit? Benarkah?
Secara logika medis, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Kalaupun di klaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, hal ini disebabkan karena dalam satu jenis tanaman, didalamnya terkandung berbagai macam zat aktif, pertanyaannya seberapa efektifkah jamu/obat tradisional dapat menyembuhkan penyakit?
Sebenarnya, klaim dari jamu lebih bersifat empiris, untuk membuktikan khasiatnya, maka perlu penelitian lebih lanjut serta harus dibuktikan melalui uji klinis. Tahapan yang dilakukan untuk membuktikan khasiat suatu tanaman, umumnya adalah melalui proses ekstraksi dari simplisia (tanaman obat yang sudah dikeringkan), fraksinasi, dan terakhir isolasi zat aktif. Isolat zat aktif inilah yang akan digunakan untuk uji klinis. Proses ini tentunya memerlukan jumlah simplisia yang banyak, waktu dan biaya yang besar.

Bahan Kimia Obat (BKO)
Sebenarnya, reaksi kerja jamu terjadi secara lambat, karena jamu memang bukan senyawa aktif. Jadi, berhati-hatilah jika menggunakan jamu yang memberikan efek yang dirasa “cespleng”, karena boleh jadi jamu tersebut mengandung BKO. Jamu yang mengandung BKO sangat membahayakan, karena konsumen tidak mengetahui dosis BKO yang ditambahkan. Karena merasa mendapatkan efek yang “cespleng”, akibatnya konsumen akan menggunakan jamu tersebut secara terus menerus. Bahan kimia yang digunakan secara terus menerus dengan dosis yang tidak benar dan dipakai dalam jangka waktu tertentu dapat mengakibatkan kerusakan organ vital.
Beberapa zat kimia yang sering ditambahkan ke dalam campuran jamu diantaranya obat golongan antipiretik dan analgetik seperti parasetamol, asam mefenamat, metampiron. Obat ini biasanya digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, dari sakit ringan sampai sedang seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit pinggang, nyeri otot dan terkilir, nyeri sendi, dismenorea (sakit saat haid). Efek samping dari obat jenis ini, mulai dari yang ringan sampai berat seperti mual, muntah, diare, luka pada saluran cerna, hemoragi, anemia hemolitik, trombositopenia purpura, agranulositosis, anmeia megablastik, gangguan fungsi hati dan ginjal. Zat kimia lainnya yang sering ditambahkan ke dalam sediaan jamu adalah obat golongan steroid dan non steroid yang diindikasikan untuk anti rematik seperti prednison, metilprednisolon, deksametason, fenilbutazon, piroxicam, meloxicam, alupurinol. Efek samping obat golongan steroid diantaranya gangguan elektrolit cairan tubuh hingga terjadi hipoglisemia, hipotensi, kadang-kadang terjadi hipertensi, sakit kepala, mual, muntah, depresi, bingung, mata kabur, mestruasi tidak teratur, toleransi glukosa menurun, hiperglikemia.

Penanganan bahan baku
Syarat utama dari jamu yang dapat dikonsumsi adalah:


1. Keamanan

Uji keamanan dapat dilakukan dengan melihat tingkat toksisitasnya. Contoh daun digitalis dalam dosis kecil dapat digunakan untuk pengobatan

2. Penanganan pasca panen

Ada standar yang harus dilakukan ketika melakukan penanganan pasca panen, standar ini dapat dilihat pada SNI (Standar Nasional Indonesia).

3. Proses pegeringan dan penyimpanan

Pengeringan yang tidak baik dapat menyebabkan mikroba tumbuh dan enzim-enzim masih “bekerja” sehingga terbentuk senyawa kimia yang tidak dikehendaki. Mikroba juga dapat mengeluarkan racun yang dapat mengkontaminasi simplisia sehingga berbahaya untuk di konsumsi.

Referensi : dari berbagai sumber

[+/-] Selengkapnya...